Thursday, June 17, 2010

Dahsyatnya Amalan Bersedekah.


Muslim yang bersedekah, menderma dan menginfak harta semata-mata
kerana Allah SWT akan menerima ganjaran besar di akhirat nanti.

Firman Allah SWT, dalam surah al-Baqarah ayat 261 yang bermaksud,

“Bandingan (derma) orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, ialah sama
seperti sebiji benih yang tumbuh menerbitkan tujuh tangkai; tiap-tiap
tangkai itu pula mengandungi seratus biji. Dan (ingatlah), Allah akan
melipatgandakan pahala bagi sesiapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah
Maha Luas (rahmat) kurnia-Nya, lagi meliputi ilmu pengetahuan-Nya"

Dimanakah letak hakmah dan kedahsyatan hamba-hamba Allah yang bersedekah?

Diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad:
Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat keheranan akan penciptaan gunung tersebut.

Kemudian mereka bertanya? “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?”

Allah menjawab, “Ada, yaitu besi”

Para malaikat pun kembali bertanya, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?”

Allah yang Mahasuci menjawab, “Ada, yaitu api”.

Bertanya lagi para malaikat, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?”

Allah yang Mahaagung menjawab, “Ada, yaitu air”.

“Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?” Bertanya para malaikat lagi.

Allah berkata, “Ada, yaitu angin” .

Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, “Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?”

Allah yang dengan kehebatan-Nya menjawab, “Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya.

Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur riak, takabur ataupun keinginan untuk diketahui orang lain dan menunjuk.

Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang mempunyai kekuatan dahsyatnya adalah hamba yang bersedekah, tetapi dalam keadaan jiwa dan hatinya ikhlas. Naluri kita sebenarnya selalu suka akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Kita pun selalu terdetik juga sifat riak untuk menunjukan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang biasa lakukan. Apalagi kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu adalah kebaikan.

Tidak heranlah, jika seseorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas adalah orang-orang yang mempunyai kekuatan yang dahsyat. Ia tidak akan kalah oleh macam -macam perasaan, yaitu suka kepada pujian dan penghargaan.

Allah pasti menurunkan balasannya disaat-saat hambaNYA sangat memerlukan pertolonganNYA dengan jalan yang tidak pernah disangka-sangka.

Allah Azza wa Jalla adalah Zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya. Bahkan kepada kita yang pada hampir setiap nafas selalu membangkang terhadap perintah-Nya pada hampir setiap gerak-gerik kita tercermin amalan yang dilarang-Nya, ALLAH tetap saja menlimpahkan rahmat-Nya dengan tak terkira.

Segala amalan yang kita perbuat, amal baik ataupun amal buruk, semuanya akan terpulang kepada kita. Demikian juga soal harta yang kini ada dalam genggaman kita dan kerapkali membuat kita lalai dan alpa. Demi Allah, semua ini datangnya dari Allah yang Maha Pemberi Rezeki lagi Maha kaya. Dilimpahkan-Nya kepada kita tiada lain supaya kita beramal dan bersedekah dengan sepenuh ke-ikhlas-an semata-mata karena Allah. Kemudian pastilah kita akan mendapatkan balasan pahala dari pada-Nya, baik ketika di dunia ini maupun saat menghadap-Nya kelak.

Biar sekecil apapun harta yang disedekahkan dengan ikhlas, niscaya akan tampak betapa dahsyat balasan dari-Nya.

Inilah kenapa Rasulullah saw menyeru kepada para sahabatnya yang tengah bersiap pergi menuju medan perang Tabuk, agar mengeluarkan infaq dan sedekah. Apalagi pada saat itu Allah menurunkan ayat tentang sedekah kepada Rasulullah SAW,

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh benih, pada tiap-tiap benih; seratus biji Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Mengetahui,” demikian firman-Nya (QS. Al-Baqarah [2] : 261).

Seruan Rasulullah saw itu disambut seketika oleh Abdurrahman bin Auf dengan menyerahkan empat ribu dirham seraya berkata, “Ya, Rasulullah. Harta milikku hanya delapan ribu dirham. Empat ribu dirham aku tahan untuk diri dan keluargaku, sedangkan empat ribu dirham lagi aku serahkan di jalan Allah.”

“Allah memberkahi apa yang engkau tahan dan apa yang engkau berikan,” jawab Rasulullah.
Kemudian datang sahabat lainnya, Usman bin Affan. “Ya, Rasulullah. Saya akan melengkapi peralatan dan pakaian bagi mereka yang belum mempunyainya,” ujarnya.
Adapun Ali bin Abi Thalib ketika itu hanya memiliki empat dirham. Ia pun segera menyedekahkan satu dirham waktu malam, satu dirham saat siang hari, satu dirham secara terang-terangan, dan satu dirham lagi secara diam-diam.

Mengapa para sahabat begitu spontan menyambut seruan Rasulullah saw tersebut? Ini tiada lain karena yakin akan balasan yang berlipat ganda sebagaimana telah dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Medan perang adalah medan pertaruhan antara hidup dan mati. Begitupun para sahabat tidak ada yang mendambakan mati syahid di medan perang, karana mereka yakin apapun yang terjadi pasti akan sangat menguntungkan mereka. Sekiranya gugur di tangan musuh, syurga Jannatu na’im telah siap menanti para hamba Allah yang selalu siap berjihad fii sabilillaah. Sedangkan andaikata selamat dapat kembali kepada keluarga pun, pastilah dengan membawa kemenangan bagi Islam, agama yang haq!

Lalu, apa kaitannya dengan memenuhi seruan untuk bersedekah? Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala dan pelipat ganda rezeki; sebutir benih menumbuhkan tujuh butir benih, yang pada tiap-tiap benih itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Maha kaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali ganda. Masyha Allah!

Sahabat, betapa dahsyatnya sedekah yang dikeluarkan di jalan Allah yang disertai dengan hati ikhlas, Allah sendiri membuat perbandingan, sebagaimana tersurat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, seperti yang dikemukakan di awal tulisan ini.***

1 comment:

  1. Memang benarlah Janji2 Allah swt adalah benar belaka....ana ingin berkongsi pengalaman.....ini adalah citer ana yg ana tak akan lupakan sampai akhir hayat ana....citer benar sebenar2nya berlaku pd ana.....suatu ketika ana mempunyai masalah kewangan yg kritikal...ana mengupah 2 pekerja warga asing membasuh rumah baru ana....setelah habis...ana tgok kerja2 mereka x memuaskan sebab masih byk yg mereka tu tak cuci, basuh, sapu.....ana pun tanya berapa upahnya....padahal awal2 lagi ana sudah letak upah masing2 rm60 seorang selama 4jam....bila mereka nampak air muka ana x puashati....mereka pun kata....ikut suker kakak la mau kasi berapa.....ana call kwn ana bertanya berapa upah yg sepatutnya...kwn2 ana kata kasi jer rm30 seorang, jgn kasi rm60 seorg....sebab ana dah letak duit tu awal2 lagi dlm envelop sorng rm60....ana terus niat sedekah jer lah.....yang lain ana serahkan pd Yang Maha Pemurah dan Maha Kaya...Allah swt.....malam tu gak...tetiba dtg sedara ana ke rumah....masa pakcik ana nak balik...dia kasi ana cheque 2ribu...?????....ana kehairanan....ana tanya untuk apa duit ni?....pakcik ana kata,...saja jer nak sedekah kasi ko......masyallah....subhanallah....Allah Hu Akbar.......

    ReplyDelete